Sabtu, 01 November 2008

BIARLAH TUHAN YANG MEMBALASNYA.!

Sore itu, tanggal 25 Oktober 2008 tepatnya pukul 5, aku keluar kosan ingin ke fakultas Psikologi untuk menghabiskan waktu ku sejenak dengan surfing. Jika aku ingin menjelajahi dunia maya dengan gratis maka dengan mudah aku hanya harus ke Fakultas Psikologi. Di situ lah aku ber-Hot Spotan-an ria dengan laptop kebanggaanku. Karena memang Fakultas Psikologi lah yang paling dekat dengan kosan ku.

Setelah selesai ngenet, aku kembali kekosan ku. Waktu itu pukul 18.30. Aku pulang dengan tergesa-gesa karena belum Shalat Maghrib.

Ketika aku hendak menyebrang jalan untuk melalui jalan pintas di sela2 pepohonan UI. Tiba-tiba, seorang ibu memanggil ku, “ Dek, di situ ada jalan ya?” ia bertanya. Maklum, ku kira karena udah malam jadi ia tidak kelihatan. “ia” jawabku singkat. Lalu iya mendekatiku. Disitu aku bertanya kepadanya, ia hendak kemana. Terus ia menjawab ia hendak ke Srengseng Sawah(nama daerah di Depok). Ia bertanya kepada ku jika ingin kesana naik apa. Berhubung saya pedatang jadi saya jawab tidak tau. Terus ia menambahkan, jika naik ojek ia harus membayar 15 ribu rupiah. “Owh” kataku dalam hati. Aku menawarkan kepadanya bagaimana kalau naik angkot. Percuma, ia tidak tau jalan. Begitulah kira-kira katanya. Terus ia berkata ia ingin pulang naik ojek saja. Tapi ia tidak punya uang. Terus ia tanpa segan meminta kepadaku sebesar 5 ribu. Wah dalam hatiku. Berhubung saya anak kos sebenarnya saya juga krisis keuangan buk. Terus aku merogoh-rogoh kocek. Yang ada hanya beberapa lembar uang 10 ribu. Aku memberikan kepadanya selembar. Karena aku tidak tega kepadanya. Mukanya sungguh iba. Pakaiannya juga tidak begitu bagus. Tidak mungkin aku meminta kembalian kepadanya. Selanjutnya Ia bercerita ia belum makan siang sejak dari tadi siang. Dan perutnya sungguh perih. Lalu ia kembali meminta uang kepadaku sebesar 3 ribu rupiah. Disinilah aku mulai curiga. Apa-apaan ini, ia pikir aku siapa? Bapaknya. Lalu aku hanya mengatakan aku tidak punya uang lagi. Sesaat kemudian, ia mengatakan ia ingin kembali kesana(Fakultas Psikologi-tempat kami bertemu tadi). Aku langsung heran. Ngapain dia kembali kesana? Bukankah ia akan ke Srengseng Sawah? Aku bertanya, lalu ia menjawab ia ingin naik ojek dari situ saja. Lalu aku katakan kepadanya lebih dekat dari Stasiun UI. Kebetulan nanti akan lewat situ. Ia menambahkan ia akan ke Kutek(Kukusan Teknik). Dari mana ia tau kutek? Semula ia berkata padaku ia juga pendatang. Ia berasal dari Bogor. Jadi ia tidak banyak tau tentang Depok. Di sini aku mulai yakin kalau ia berbohong ia tidak akan pergi ke Srengseng Sawah. Lalu aku biarkan saja ia pergi. Langsung ia berbalik badan dan pergi tanpa pamit dan berterima kasih. Dalam hatiku bertanya, berbohongkah ia?? Aku tidak mempermasalahkan uang yang telah kuberikan padanya. Namun, aku sungguh kesal. Aku merasa telah dibohongi olehnya. Biarlah Tuhan yang membalasku dan dia.

Tidak ada komentar: